JENEPONTO, SULSEL - Terdapat dua Tiang Listrik di Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) ancam keselamatan warga.
Satu tiang listrik kayu di tengah-tengah pemukiman warga Kampung Lae-lea dan satu tiang listrik besi milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di lingkungan Ujung Tanah Kelurahan Tamanroya.
Keduanya, berpontensi membahayakan warga sekitar lantaran sudah keropos dan nyaris roboh termakan usia yang hanya bertahan beberapa kabel penghubung bertegangan tinggi sebagai penyangga.
Baca juga:
Anies Baswedan: Energi Yang Memanusiakan
|
Kondisi tersebut membuat warga sekitar cukup khawatir dan meresahkan. Apalagi, kata warga sudah banyak kejadian rumah terbakar diduga akibat arus pendek listrik. Diperparah lagi angin begitu kencang sehingga tiang listrik kayu ini bisa tumbang kapan saja dan dapat membahayakan rumah warga dan pengguna jalan lainnya.
"Warga di kampung lae-lea sangat khwatir, Ini cuma kayu pak yang dijadikan tiang listrik, kalau tidak cepat diganti sama PLN maka bisa saja membahayakan kita semua di sini. Banyak sekali lagi kabel-kabelnya, " keluh kesah warga kepada media, Sabtu (20/7/2024).
Beda lagi, tiang listrik besi milik PLN yang menjulang miring di lingkungan Ujung Tanah, Kelurahan Tamanroya. Dari pengakuan warga sekitar tiang listrik besi ini pernah patah pada bagian bawah pondasi karena sudah keropos. Bahkan nyaris roboh.
Sehingga warga sekitar berinisiatif untuk menimbun/menutup tanah dan batu-batu kecil pada bagian bawah kaki pondasi tiang listrik sebagai penahan agar tidak roboh.
"Pernah patah ini tiang listrik pak, pas itu bagian bawah sekali di tanah jadi kita timbun tanah dan batu, itu mi tiangnya na miring begini, " ucap beberapa warga.
Beruntung masih ada beberapa kebel penghubung yang bertegangan tinggi membantu menahan ketidak berdayaan tiang listrik ini sehingg bertahan sampai sekarang. Itupun kata warga kabelnya yang di atas tiang sudah pernah terbakar.
Selain itu, warga juga sangat keluhkan kawat penyangga tiang listrik ini yang cukup mengganggu dan menghalangi pengguna jalan lainnya.
"Ini kawat penyangga tiang listrik pak sudah banyak mi korbannya. ada yang lehernya tersangkut, kadang kepala dan ada yang jatuh karena biasa kodong pejalan kaki tidak sempat na perhatikan, " beber warga.
Untuk itu, warga meminta kepada pihak PLN untuk segera mengambil tindakan agar tiang ini secepatnya diganti karena tidak layak pakai.
Kepala Kelurahan Tamanroya, Sumarni juga berharap kepada pihak PLN agar tiang listrik kayu ini dan tiang listrik besi yang ada di lingkungan Ujung Tanah segera diganti sebelum ada korban.
"Saya berharap sekali kepada pihak PLN agar secepatnya mengambil tindakan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, " harapnya.
"Ini saja tegangan listrik sudah kurang jadi kadang rusak barang elektronik kodong, " sambungnya.
Infomasi dihimpun, sebelumnya warga sudah menyampaikan hal ini ke pihak PLN namun sampai saat ini belum ada tindakannya.
Menampung keluhan warga, media ini pun mendatangi kantor UPT PLN Jeneponto untuk melakukan konfirmasi terkait hal tersebut.
Namun sayang, kepala Unit PLN Kabupaten Jeneponto tidak ada di kantor. Jurnalis Indonesiasatu.co.id hanya disambut hangat oleh salah satu stafnya. Ia berjanji akan segera menyampaikan hal ini ke pimpinan.
"Terimakasih banyak atas aduannya pak, ini tetap kami sampaikan kepimpinan untuk segera ditindaklanjuti, " ucap perempuan berjilbab itu sambil mencatat nomor telepon pengadu, nama dan alamat yang dimaksud.
Hingga aduan ini diterima pada Kamis (18/7/2024) kemarin belum ada respon dari pihak PLN Jeneponto (*).